Postingan

Sahabat Dalam Cerpen

Seiring perjalanan waktu, banyak hal yang berubah. Termasuk dalam sebuah persahabatan. Teman dan sahabat kita bisa berubah jadi orang yang sama sekali tak pernah kita duga sebelumnya. Ia yang tadinya begitu dekat bisa berubah jadi orang asing. Pahit dan menyedihkan memang saat orang yang tadinya begitu kita sayangi sekarang jadi orang yang sama sekali berbeda. Dia tak lagi sama. Bukan sosok yang menyenangkan seperti dulu. Bahkan sikap hangatnya pada kita juga mulai berubah. Meski begitu tak sampai hati bila harus menghakimi atau menyalahkannya. Meski dia berubah 180 derajat dan sangat berbeda dari sosoknya yang dulu, tetap kenang kebaikan dan kebahagiaan bersamanya. Dia tetaplah orang yang berjasa dalam hidup kita dan telah menghadirkan warna sendiri dalam proses kita menjadi dewasa. Apakah mudah menerima dirinya yang kini berubah? Hm, bakal sulit pastinya. Tapi daripada malah saling melukai dan menyakiti, kenapa kita tak coba untuk berdamai dengan kondisi yang ada sekarang ini? Kam

Tuhan Maha Baik

Untuk kamu yang sedang patah hati (patah hati disini bukan cuma untuk masalah percintaan aja ya). Sebelum lebih jauh lagi mengutuki diri sendiri dan menyesali tentang apa yang telah terjadi, ingatlah satu hal ini: " Dirimu amat berharga!" Mungkin bukan untuk dia yang kamu harapkan, tapi percayalah saat ini ada seseorang di luar sana yang tengah memikirkan dirimu, melukis indah parasmu di ruang imajinasi salah satu sudut otaknya. Ketika kau membaca tulisan ini, mungkin kau akan menganggap ini hanya sebuah omong kosong. Tapi ketahuilah sobat, aku pernah ada di posisimu saat ini. Aku tahu bagaimana rasanya orang yang paling kau sayangi pergi begitu saja. Yang bisa kamu lakukan pertama adalah nikmati proses ini, walau aku tahu ini sangatlah sulit. Tapi ketika kamu berhasil bangkit dari semua hal menyakitkan ini, artinya kamu telah menang. Yakinlah akan selalu ada pelangi setelah hujan. Untuk kamu yang saat ini mungkin masih bangun dengan mata sembab karena lelah menangis s

Hmm

Tak pernah sedikitpun aku menyesal mengenalmu Kenal setiap orang punya kisahnya masing-masing.. Punya pelajarannya masing-masing. Dan kisah denganmulah yang terindah, Sekaligus yang terperih. Tapi aku bersyukur. Terima kasih. Waktu mengenalkanku padamu. Tetapi Entah mengapa hubungan ini semakin datar. Adakah yang berubah denganmu? Atau bahkan denganku? Mengapa ini tak seperti hari-hari dimana kita baru saling mengenal dulu? Mengapa kalimat yang terucap kini tak semanis dahulu? Mengapa sikapmu tak seperti dulu? Seiring berjalannya waktu, perlahan mulai sibuk, kemudian menghilang. Jujur, aku rindu kau yang dulu. Kau yang selalu bisa membuatku tesenyum dengan hal-hal sederhana yang kau lakukan, kau yang selalu bisa membuatku merasa menjadi gadis paling bahagia saat bersamamu, dan kau yang selalu ada disaat aku butuh bantuan, disaat aku butuh bahu untuk bersandar, juga disaat aku butuh seseorang untuk mendengarkan segala keluh kesahku. Dimana kau yang dulu? Ad

One Step Above The Sky

  Dunia memang tak selalu seperti apa yang diharapkan tapi kenyataanlah yang harus dijalani. Pun dengan hidupku, tak seorang pun menginginkan hidup yang terlahir dari keluarga yang tak berada. namun nyatanya aku harus terlahir di keadaan yang tak kuinginkan. Benar, aku tak menginginkan kehidupan yang susah dan cenderung papah. Hidup yang penuh keterbatasan mambawaku pada sebuah lorong gelap nan sempit hingga membuatku susah. Di lorong itu jangankan membuatku untuk bergerak, bernafas pun nyatanya sulit. Kenyataan terkadang memang berujung pada kesengsaraan.   Dari segala keterbatasan yang aku punya, pada akhirnya membawaku pada dunia mimpi yang penuh dengan asa yang tak nyata. Mimpi-mimpi yang kubangun dengan pondasi-pondasi yang syarat pada penderitaan itu nyatanya terterpa oleh angin cacian dan hinaan yang berujung pada kekufuran. Hinaan dan cacian itu layaknya lauk pauk bagiku yang harus ditelan sepahit dan seburuk apapun rasanya.   Suatu hari aku mencoba menggantungkan mimpiku LA